light's ahead

light's ahead

Selasa, 06 April 2010

kerak

...lalu semuanya tampak terang... lalu mati.


Ada badai di halaman rumahku. Badai yang tidak tenang.
Terus berputar-putar bagai naga kelaparan.
Aku bisa melihat sisiknya.

Lebar dan kasar dan berlendir.

Aku juga dapat melihat seringainya dengan sorot mata tajam berwarna kemerahan membawa kebencian orang-orang yang mati di medan perang.

Hawa dingin menggantung di udara.

Cahaya temaram perkampungan para renta.

Terbakar.
Kilatan cahaya menyeruak dari balik awan hitam. Melangiti bumi dengan tawa menggelegar menakutkan. Angin besar datang menerjang hati yang hitam.

Hitam yang mengerak. Seperti darah.

Terus terpendam dan tertumpuk. Akan berkarat.
Mungkin suatu hari.

Aku tidak takut. Sama sekali tidak takut.

1 komentar: